Rabu, 14 November 2012
Pelangi diatas kurawan
Pelangi muncul diatas kurawan.
Warnanya indah bukan buatan
Seorang gadis ternganga keheranan Rambutnya tergerai jatuh kepangkuan
Sekumtum cempaka sedang mekar
ditaman sari desa tumangkar Kelopaknya indah tersenyum segar Kan kupetik cempaka itu untuk kubawa tidur malam nanti
Ku buka daun jendela dan terbentang malam yang indah
di hiasi chandra kartika
Di bulan Waisya ini
Sepuluh kali aku melewati pintu rumahmu
yang masih rapat terkancing dari dalam
Kapan kubuka Wahai sang dewi puspa
Pelangi itu muncul lagi
Membuat garis melengkung ke langit tinggi
Daun ilalang diterpa angin gemerisik
membangunkan tidurku dari dari mimpi buruk
Di batas tugu yang perkasa ini
ku pahat namamu diatas pualam
kupahat dengan bermandikan keringat kasih
Kalau kau tatap mega yang berbunga-bunga
Disanalah aku duduk menunggu pintu maafmu terbuka
Pelangi senja mengantarkan
burung-burung pulang ke sarangnya
Domba-domba pulang ke kandangnya
Tapi aku hendak kemana
Apa yang kulakukan menjadi tak berharga selama senyummu masih kau sembunyikan
di balik keangkuhan hatimu
Nari Ratih…………………..!
Kau adalah sebongkah batu karang
Tapi aku adalah angin yang sabar dan setia
Sampai langit di atas terbelah dua
Aku akan membelai namamu bagaikan bunga
Hujan sore ini turun dengan sedihnya
tanpa angin tanpa pelangi
apakah itu pertanda harapanku akan sia sia
kulewati malam yang dingin ini dengan gemetar
sambil terus mengenang wajah mu
Nari Ratih
Aku berkelana mencari cinta
ke desa-desa yang jauh
Akhirnya di candi walandit
kupuaskan dahagaku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar